Fitur Trial adalah fitur yang disediakan oleh MikroTik sebagai pelengkap fitur hotspot. Fitur Trial ini difungsikan sebagai percobaan kecepatan Internet sebelum pengguna berlangganan resmi dengan penjual.
Mengetahui lebih jelas lagi tentang Hotspot di MikroTik.
Mengetahui konfigurasi Hotspot di MikroTik.
Mengetahui apa itu fitur cookie pada Hotspot di MikroTik.
Mengetahui fungsi fitur cookie.
Konsep Dasar
   Hotspot adalah fitur berbagi internet baik dengan kabel maupun dengan wireless yang menggunakan autentikasi dalam penggunaan aksesnya. Hotspot ini adalah salah satu fitur dari MikroTik. Fitur ini adalah fitur yang dapat dikatakan berbagi internet dengan aman.
   Hotspot di MikroTik memiliki fitur cookie yang berfungsi sebagai penyimpan autentikasi untuk host yang terhubung, sehingga host yang pernah terhubung tidak perlu lagi melakukan autentikasi jika ingin menghubungkan komputernya ke internet dengan hotspot. Fitur cookie ini juga memiliki jangka waktu penyimpanan, dan jangka waktu ini ditentukan oleh pembuat hotspot.
   Hotspot adalah fitur berbagi internet baik dengan kabel maupun dengan wireless yang menggunakan autentikasi dalam penggunaan aksesnya. Hotspot ini adalah salah satu fitur dari MikroTik. Fitur ini adalah fitur yang dapat dikatakan berbagi internet dengan aman.
   QoS adalah cara yang digunakan untuk mengatur penggunaan bandwidth. QoS bisa digunakan juga untuk mengatrur prioritas untuk menghindari terjadinya traffic yang memonopoli seluruh bandwidth yang tersedia.
   Quee Tree adalah salah satu fitur yang terdapat dalam mikrotik yang digunakan untuk mengatur jumlah bandwidth. Berfungsi untuk mengimplementasikan fungsi yang lebih komplex dalam limit bandwidth.
Mengetahui apa itu DHCP, DHCP Server, dan DHCP Relay.
Mengetahui bagaimana konfigurasi DHCP di MikroTik.
Konsep Dasar
   DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. DHCP memiliki dua jenis, ada DHCP Server dan ada DHCP Relay. DHCP Server adalah DHCP yang melakukan pendistribusian IP kepada client dan DHCP Relay adalah DHCP yang meneruskan penditribusian DHCP Server, DHCP Relay ini ada karena didalam satu topologi ada lebih dari satu router.
   Keberadaan DHCP ini memudahkan kita dalam membuat sebuah jaringan, dapat menghindari terjadinya IP conflict, serta dapat menghemat waktu pemberian IP pada setiap client. Seperti biasa, tetap ada kelemahannya, kelemahan dari DHCP adalah bergantung pada Server, jika Server mati maka seluruh IP Address yang diberikan akan hilang.